Perhimpunan Pelajar Indonesia di Negeri Belanda
Mohammad Hatta(Bung Hatta) lahir di Fort de Kock (Bukit Tinggi), Hindia Belanda pada 12
Agustus 1902. Setelah tamat dari Hogere Burgerschool Batavia, Bung Hatta
melanjutkan kuliah ke Rotterdam (1921). Mungkin di tahun itu, Bung
Hatta tak pernah membayangkan bahwa saat ini banyak putra-putri
bangsa Indonesia yang mengikuti langkahnya menimba ilmu di negeri penjajah, Belanda.
Saat menjadi mahasiswa di tanah rantau, Bung Hatta tidak hanya belajar tetapi juga aktiv berorganisasi. Ia tercatat aktiv di dalam
sebuah organisasi sosial bernama Indische Vereeniging yang
kelak berevolusi menjadi Perhimpunan Pelajar Indonesia di negeri Belanda.
kelak berevolusi menjadi Perhimpunan Pelajar Indonesia di negeri Belanda.
Sampul Grup Facebook PPI Belanda Menyambut Hari Jadi Republik Indonesia ke-69 |
Sejarah beridirinya
wadah persatuan mahasiswa-mahasiswi yang menimba ilmu di Negeri van Kodok Belanda
ini sebenarnya sudah dimulai sejak Oktober 1908. Ketika itu, R. Soetan
Cansanjangan Soripada mendapat dukungan dari J.H. Abendanon untuk membentuk
sebuah organisasi bernama Indische Vereeniging. Pada tahun 1922, ketika jiwa jaman nasionalisme tumbuh subur di negara koloni, Indische
Vereeniging berubah arah haluan juangnya. Dengan bergabungnya Bung Hatta,
Sutan Syahrir, Sutomo, Ali Sastro Amidjoyo bersama mahasiswa-mahasiswa asal
Indonesia lainnya Indische Vereeninging makin berani berpolitik. Akhirnya tahun 1922 Indische Vereeniging diubah namanya menjadi lebih menjurus kepada sebuah identitas bangsa menjadi Indonesiche Vereenging.
Bung Hatta dan kawannya di Indonesiche Vereeniging (Perhimpunan Indonesia) makin gencar melakukan
perlawanan dengan kritik idea terhadap kebijakan Kerajaan Belanda di tanah jajahan melalui politik nonkooperasi. Pidato Bung
Hatta di Brussel (1927) yang berjudul Indonesia and the Matterr of Independence
sukses menarik hati India, Mesir, dan negara Afrika untuk mendukung Kemerdekaan
Indonesia. Karena sikap kurang ajar Bung Hatta dan teman seperjuangannya terhadap kepentingan
Kerajaan Belanda, akhirnya Bung Hatta bersama teman-teman seperjuangannya harus menginap
selama tiga tahun di kurungan penjara hingga tahun 1929.
Melalui Seni-Budaya, Identitas sebagai bangsa Indonesia harus dijaga meskipun di negeri orang yang jaraknya ribuat KM dari Ibu Pertiwi, |
Perubahan alur perjalanan politik
dunia dan kondisi sosial Indonesia dari jaman pra kemerdekaan hingga pasca
kemerdekaan berdampak pada perubahan gerak juang Indonesiche Vereniging. Indonesiche Vereeniging berevolusi menjadi Perhimpunan
Pelajar Indonesia saar ini. Memang secara tidak langsung Indonesiche
Vereeniging adalah cikal bakal berdirinya organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda. Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda
pertamakali dibentuk di Delft tahun 1953. Namun organisasi ini tidak bertahan
lama. Kemudian pada tahun 1970, mahasiswa-mahsiswi Indonesia di Belanda berusaha menghidupkan kembali PPI, namun
lagi-lagi mati suri. Hingga akhirnya tahun 2004, atas inisiatif mahasiswa-mahasiswi yang
rindu akan kebersamaan, canda, gurau dengan saudara sebangsa setaanah air di tanah rantau, organisasi ini
akhirnya berhasil bangkit kembali dari tidur panjangnya. Sampai saat ini PPI Belanda masih eksis dengan berbagai even acara yang menyatukan putra putri bangsa Indonesia yang merantau di sana. Organisasi
PPI Belanda berbentuk presidium. Organisasi ini dipimpin oleh seorang sekretaris
jenderal dengan masa jabatan satu tahun. Anggotanya adalah perwakilan mahasiswa-mahasiswi dari penjuru kota di negeri Kodok.
Saat ini ,aktivitas PPI tidak hanya berputar pada aspek perjuangan politik saja. Tetapi
juga mewadahi kegiatan akademis mahasiswa. Di Dunia ini, PPI Belanda tidak
hidup sendiri. PPI Belanda ternyata punya saudara PPI yang
juga berdiaspora ke penjuru dunia. Supaya mahasiswa-mahasiswi yang menimba ilmu di luar negeri tidak tercerai berai, PPI Belanda membangun networking yang kuat dengan PPI lainnya. Dengan adanya jejaring ini,
diharapkan dapat memberi sumbangsih nyata bagi pembangunan Indonesia.
Sumber:
Negeri van
Oranje
Post a Comment