Pondok Pesantren Al Munawwir Gringsing - Batang

Soekarno Meminta Ampun kepada Belanda

Hai sahabat Story, siapa yang pernah denger Sukarno meminta ampun kepada Belanda?. Rasa-rasanya kok mustahil ya seorang Sukarno meminta ampun kepada Belanda, pasalnya Sukarno itu orangnya, ya gitu deh. Mau tahu sejarahnya, yuk langsung saja.
Benarkah pada tahun 1933 Soekarno pernah meminta ampun kepada Belanda itu masih menjadi polemik dan kontroversi sahabat Story. Jadi ceritanya begini, pada tanggal 1 agustus 1933, Soekarno ditangkap Belanda dan ditahan di penjara Sukamiskin. Dalam tulisan Ingleson, Soekarno pernah menulis 4 pucuk surat, pada tanggal 30 Agustus,  7, 21, dan 28 Februari 1933 kepada Pokrol Jenderal Hindia Belanda. Dalam surat surat itu, Soekarno memohon agar ia dibebaskan dari tahanan penjara, sebagai gantinya Soekarno berjanji tidak akan lagi terjun dalam dunia politik pada masa selanjutnya. Ia juga mengirim surat ke Pimpinan Partindo yang isinya meminta untuk berhenti dari partai dan bersedia menandatangani apa saja yang dikehendaki pemerintah Belanda
                Hatta konon mempercayai kebenaran isi “Surat Sukamiskin Soekarno”. Hatta bercerita bahwa ia pernah melihat Soekarno menulis surat semacam itu walaupun ia tidak tahu persis isinya. Hatta sangat sedih karena Soekarno dapat dipatahakan semangatnya oleh Belanda. Walaupun Soekarno menulis surat itu, Soekarno juga tidak dibebaskan, malahan pada Februari 1934 Soekarno dan keluarganya malah diasingkan ke Ende, Flores.
                Menurut Inggit Ganarsih, ia tidak percaya bahwa Soekarno pernah meminta ampun kepada Belanda, begitu pula dengan Mohamad Roem. Roem pernah meneliti isi surat tersebut berdasarkan fotokopi yang diperoleh dari negeri Belanda, ternyata hanya salinan autentik saja yang diketik oleh pejabat yang berwenang dan tidak ditandatangani Soekarno sendiri. Roem juga melihat kejanggalan, jika surat itu dibuat oleh Soekarno maka tidak akan ada kesalahan dalam bahasa, karena Soekarno sendiri mahir dalam berbahasa Belanda. Menurut tokoh PNI pada masa itu Maskum Sumadiredja,  “tidak benar kalau Soekarno sampai minta ampun”. Memang Soekarno pernah bilang secara langsung kepada Inggit bahwa ia akan mengundurkan diri dari gelanggang politik. Untuk surat yang dikirim oleh Soekarno kepada pimpinan Partindo memang benar bahwa Soekarno pernah mengirim surat pengunduran diri. Hatta pada tanggal 30 November 1933 melalui tulisannya Daoelat Ra’jat” menyebut kejadian itu sebagai “Tragedie Soekarno” dan menyimpulkan bahwa gerakan politik Soekarno masa depan sebagai orang politik telah mati. Pengunduran Soekarno dari Partindo mendapat kecaman luas dari masyarakat, potret Soekarno yang semula didewa-dewakan banyak yang dirobek sebagai ungkapan kekesalan masyarakat.

Nah, setelah baca pengakuan Hatta dan Inggit, kira-kira cerita siapa ya yang sahabat Story percayai?

No comments

Powered by Blogger.