Ki Hajar Dewantara
Ki
Hajar Dewantara dikenal sebagai tokoh pendidikan yang mendirikan Perguruan
Taman Siswa. Beliau lahir tanggal 2 mei
1899 dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Beliau adalah cucu Sri Paku
Alam III. Beliau memulai karir dalam
bidang jurnalistik di surat kabar Sedyo
Tomo, Miden Java, De Express, Kaoem Moeda, Oetoesan Hindia, Cahaya Timoer, dan Het Tijdschrift.
Beliau
juga dikenal dengan Tiga serangkai bersama Douwes Dekker dan Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, karena kegiatan kegiatan
politiknya yang menentang pemerintahan Belanda, Beliau di buang ke negeri
Belanda. Beliau di negeri Belanda antara tahun 1913 sampai 1919. Saat di negeri
Belanda Beliau menambah ilmu pengeta
huan dan pengalamannya.
huan dan pengalamannya.
Pada
tahun 1918 beliau mendirikan kantor berita yang
diberi nama Indonesische Persbureau di negeri Belanda, selain beliau
mengelola kantor berita Indonesische Persbureau, beliau juga mengelola majalah
Het Indonesische, Hindia Poetra, Dendier, Vernbond van Studerenle.
koran jadul |
Pada
tahun 1919 Ki Hajar Dewantara kembali ke Indonesia, sekembali ke Indonesia pada
tahun 1923 lantas beliau mendirikan Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Sistem
pendidikan di Taman Siswa terkenal dengan nama among, yaitu prinsip prinsip
hidup: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
tut wuri handayani |
Ki
Hajar Dewantara juga pernah menyandang sebutan empat serangkai bersama Bung
Karno, Bung Hatta dan KH. Mas Mansyur. Beliau juga memimpin Organisasi PUTERA
(Pusat Tenaga Rakyat) bersama Bung Karno, Bung Hatta dan KH. Mas Mansyur.
Empat Serangkai |
Pada
jaman Kemerdekaan Beliau juga menyandang
jabatan Menteri Pendidikan. Gelar Doctor Honoris Causa juga pernah
diberikan kepada beliau oleh Universitas Gajah Mada. Karena jasa jasa beliau,
pada tanggal kelahirannya oleh pemerintah dijadikan sebagai hari Pendidikan
Nasional.
Yang Mulia Soekarno saat menjenguk sang pahlawan pendidikan sebelum kepergian sang pahlawan pendidikan! |
Warisan
Ki Hajar Dewantara yang paling monumental adalah Perguruan Taman Siswa,
Perguruan ini telah mendidik banyak anak bangsa mulai dari kanak kanak hingga
perguruan tinggi, alumni alumni beliau sangat menjujung nasionalis yang berbudi
luhuur tanpa kehilangan basis buudaya asli. Pada tanggal 26 April 1956 Sang
Bapak Pendidikan Indonesia telah berpulang ke rumah Tuhan, namun walaupun
beliau telah wafat namun jiwanya masih menemani dunia pendidikan Indonesia.
(266)
Post a Comment