Pondok Pesantren Al Munawwir Gringsing - Batang

Sejarah Sepatu Sepak Bola

Sepatu bola pertama kali digunakan pada masa Raja Henry VIII. Dia memesan sepatu boot dari Great Wardrobe untuk bermain bola pada 1526. Sepatu yang dikenakan terbuat dari kulit yang keras, tingginya di atas mata kaki, dan bobotnya lebih berat dari sepatu biasa (mirip sepatu boot)


Sepatu ini dijahit tangan oleh pembuat sepatu kerajaan bernama Cornelius Johnson. Untuk sepasang sepatu boot bola tersebut, Henry harus merogoh koceknya sebesar 4 shillings atau Rp 1.671.400 jika dinilai saat ini.


Sepatu bola pertamakali diproduksi secara masal pada tahun 1905. Sepatu bola awalnya identik dengan pemakaian pul runcing yang terbuat dari paku baja yang ditanam di bagian telapak sepatu. Tujuannya agar pemain tidak mudah terpeleset saat bermain di lapangan. Hingga kemudian ada aturan baru demi keamanan agar pul baja ini ujungnya ditumpulkan.

Sepatu baru saat itu umumnya keras dan kaku sehingga sering membuat kaki pemakainya cedera. Agar lebih lentur dan enak dipakai sepatu direndam dulu selama beberapa jam sebelum dikenakan, lalu dijemur sebentar agar kandungan air tidak membuat berat sepatu.

Pada 1950-an, teknologi pembuatan sepatu semakin mutakhir. Pemikiran untuk mengurangi bobot sepatu muncul dan fungsinya mulai difokuskan untuk menendang dan mengontrol bola. Bahan pembuatan sepatu merupakan gabungan kulit dan sintetis. 


Pada tahun 1960-an, sol sepatu sepak bola sudah terbuat dari bahan karet dengan pengait sekrup. Pada umumnya sepatu keluaran tahun 60-an berwarna hitam, baru pada tahun 1970 sepatu bola berwarna putih diproduksi secara masal.

Pada 1979, penggunaan bahan kulit kanguru semakin masif hingga diperkenalkannya teknologi sweet spot, yaitu teknologi sepatu bola yang bisa membuat bola melengkung ketika ditendang melambung di udara.


Kemudian pada tahun 1994, sol sepatu  berbahan polimer mulai dipasarkan. Polimer dipakai agar pemain lebih fleksibel saat menggiring bola. Berkat polimer, pul sepatu tidak lagi berwujud paku yang ditancapkan, namun sudah dicetak langsung bersama solnya.


Sejak tahun 1950, liga-liga Eropa mulai digemari penonton seluruh dunia. Sebuah peluang bisnis bagi produsen sepatu bola. Komersialisasi sponsor oleh produsen sepatu, pertama kali diiklankan oleh pemain bintang Inggris Stanley Matthews. Dia mencatatkan diri sebagai pemain pertama yang disewa sebagai bintang iklan sepatu CWS.


Sedangkan Kapten timnas Inggris, John Terry adalah orang yang pernah menjual sepatu bola termahal di dunia. Sepatu bola merek Umbro di lelang pada 16 Desember 2009. Diperkirakan sepatu tersebut bernilal £135,000 atau setara dengan Rp 2.160.000.000. Yang membuat sepatu bola tersebut mahal adalah tatanan 84 berlian hitam dengan lapisan emas putih pada setiap lambang Umbro. 

No comments

Powered by Blogger.