Pondok Pesantren Al Munawwir Gringsing - Batang

Rasulullah dan Matematika dalam Perang Badar

“Matematika itu susah”. Ups... kalian salah Sahabat Story. Matematika itu gak susah kok. Matematika itu menyenangkan lho. Menyenangkan kalau kalian tau cara menerapkannya dengan benar. Ngomong-ngomong, diantara kalian ada yang sudah tau belum, kalau Nabi Muhammad itu cerdas dalam bermatematika? Kalau belum tau, daripada penasaran, yuk kita bahas bersama-sama Rasulullah dan Matematika.

Perang Badar
Sahabat Story pasti tau dong, Perang Badar. Perang Badar adalah Perang yang terjadi pada tanggal 13 Maret 624 M, antara pengikut Nabi Muhammad SAW dari Madinah melawan kaum Qurais dari Mekkah yang dipimpin oleh Abu Jahal. Pertempuran ini berlangsung di daerah Badar, 160 Km arah barat daya Kota Madinah. Oleh karenanya, Perang ini dinamakan Perang Badar. 

Rasulullah cerdas dalam bermatematika
Rasulullah memiliki kecerdasan dalam bermatematika. Dalam Islam sendiri, matematika mendapat tempat yang istimewa, sebab sering digunakan untuk perhitungan warisan, kalender hijriyah, ibadah sholat, puasa, dan zakat.

Demikian pula ketika Rasulullah memimpin perang Badar. Rasulullah menggunakan ilmu matematika untuk mengalahkan Pasukan Abu Jahal dengan perhitungan terperinci guna mengukur kekuatan lawan dengan kubu pasukan sendiri.

Dikisahkan bahwa sebelum Perang Badar pecah, Ali bin Abi Thalib dan para sahabat Nabi Muhammad SAW berhasil menangkap budak pasukan Quraisy. Guna mengumpulkan informasi musuh, Rasulullah bertanya kepada kedua budak itu “berapa jumlah mereka?”. “Banyak” jawab si budak. Namun sayang si budak tidak dapat menghitung berapa jumlah pasti Pasukan Abu Jahal.
 
Setelah mendengar jawaban si budak, Rasulullah kemudian bertanya kembali “berapa ekor unta yang mereka sembelih setiap harinya?”. Kedua budak menjawab “kadang sehari sembilan ekor, kadang-kadang sepuluh ekor.” Tidak hanya itu Rasulullah juga menanyakan pemimpin Pasukan Quraisy dan lokasi perkemahan mereka.

Perlu diketahui bahwa dari cerita Perang Badar tersebut, tampak sekali Rasulullah sedang bermain angka. Dari informasi yang diperoleh dari budak yang tertangkap, Rasulullah mengetahui secara presisi jarak antara pasukan kaum muslimin dengan musuh, besaran kekuatan musuh dan jumlah pasukan musuh.

Jarak adalah matematika dan ketika budak memberi informasi “mereka berada di balik bukit pasir yang engkau lihat di pinggiran paling jauh itu” maka sudah tentu Rasulullah mengetahui jarak musuh berada.

Perkalian adalah matematika maka dari informasi “pasukan Quraisy setiap harinya menyembelih 9 hingga 10 unta” Rasulullah dapat menebak jumlah pasukan musuh yaitu 900 hingga 1000 pasukan. Angka itu didapat dari jumlah unta yang disembelih. Setiap satu unta dapat disajikan sebanyak 100 porsi. Tinggal mengalikan 9 hingga sepuluh, maka jumlah pasukan Abu Jahal dapat ditebak.

Nah, Sahabat Story itu tadi satu diantara banyak kecerdasan yang dimiliki Rasulullah? Dalam Perang Badar, meskipun Rasulullah cerdas bermatematika, namun itu bukan faktor utama, sebab diatas kemenangan Rasulullah itu terjadi karena adanya pertolongan Allah. Jadi Sahabat Story jangan malas buat belajar matematika ya...Sekian.



No comments

Powered by Blogger.