Dipa Nusantara Aidit (biografi singkat)
Sebagai representasi politik komunisme di Indonesia, Partai
Komunis Indonesia (PKI) telah bangkit dari repihan puing pemberontakan gagal Madiun
tahun 1948, dan bertumbuh menjadi suatu kekuatan politik baru di Indonesia
sejak tahun 1950. Tak disangka ada peran Dipa Nusantara Aidit untuk memajukan
PKI. Berkat kepemimpinannya, pada tahun 1960an PKI dapat menjelma menjadi
partai komunis terbesar ketiga di dunia setelah RRC dan Uni Soviet.
D.N Aidit (https://id.wikipedia.org/wiki/D.N._Aidit) |
Siapakah Aidit?
Tidak banyak yang tahu latar belakangnya. Konon nama aslinya
adalah Achmad. Aidit kecil dibesarkan di Medan. Ia adalah sosok yang
mengidolakan Diponegoro sehingga perubahan namanya mengikuti nama idolanya Dipa
Nusantara Aidit Lahit tanggal 30 Juli 1923. Karir Aidit di PKI mulai
melejit di akhir 1950-an saat sukses menyingkirkan tokoh-tokoh komunis tua dari
partai. Selanjutnya Aidit dan kelompoknya berhasil menggeser kiblat PKI dari
Rusia ke RRC.
Membangun PKI
Cara Aidit membangun PKI sungguh militan. Ia membangun sel-sel dari
birokrasi tingkat tinggi hingga massa bawah (grass
root) dengan membentuk berbagai organisasi mantel dan menempatkan kader-kadernya
dalam berbagai organisasi profesi, tubuh militer hingga di partai yang menjadi
kompetitornya. Aidit adalah orang yang paham betul situasi sosial ekonomi rakyat
Indonesia dan sungguh-sungguh memanfaatkannya untuk membesarkan PKI.
-
Aidit menjabat Ketua Komite Sentral (CC) PKI.
-
Pernah menjadi Menteri Koordinator dan Wakil Ketua MPRS.
-
Berhasil membujuk Sukarno agar mengangkat orang-orang PKI di
jajaran pemerintahan.
-
Mengkampanyekan Nasakom yang didengung-dengungkan Soekarno.
Kampanye
Nasakom Sukarno merupakan angin segar bagi PKI karena telah memberi pengakuan
bahwa komunis, nasionalis dan agama berada dalam posisi yang sama tetapi paralel.
Mematik permusuhan melawan Angkatan Darat
Aidit rajin memprovokasi massa serta lawan politiknya dengan berbagai
gagasan kontroversial. Ia melontarkan pernyataan retoris kalau Pancasila sudah
tidak diperlukan lagi. Selain itu, ia mengusulkan agar dibentuk Angkatan Kelima
dengan cara mempersenjatai buruh dan petani. Jelas sekali bila kapanye itu merupakan
ancaman bagi rival politik PKI yang paling kuat, yaitu Angkatan Darat. Tak
mengherankan bila AD paling getol menolak usul tersebut.
Kudeta 30 September
Gerakan 30 September meletus pada tahun 1965, dengan tragedi
penculikan dan pembunuhan jenderal-jenderal AD. Situasi menjadi kacau-balau
ketika AD menuduh PKI ada di balik pembunuhan tersebut, sedangkan Aidit menyebut
tragedi itu terjadi karena konflik internal di dalam AD.
Pihak AD yang mengontrol ketat media massa, akhirnya mampu mengarahkan
opini publik yang menganggap gerakan itu diotaki oleh Aidit atau PKI. Ketidakstabilan
politik Jakarta saat itu membuat pemimpin PKI melarikan diri dari Jakarta
menuju ke Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Akhir hayat Aidit
Aidit tertangkap di Solo (Boyolali?), kemudian ditembak mati oleh
pasukan yang dipimpin Kolonel Yasir Hadibroto. Eksekusi tanpa
pengadilan terhadap Aidit tentu menjadi kontroversi. Tidak begitu jelas, mengapa
tokoh sebesar Aidit langsung ditembak mati begitu tertangkap. Padahal sangat
banyak informasi yang bisa digali untuk mengetahui apa yang sesungguhnya
terjadi.
Post a Comment