Pondok Pesantren Al Munawwir Gringsing - Batang

Abad Pertengahan, Bangsa Eropa Masuk ke dalam Zaman Kegelapan

 Apa itu Abad Pertengahan?

Abad Pertengahan adalah periode sejarah yang panjang dari 500 M hingga 1500 M di Eropa. Kurang lebih 1000 tahun!. Zaman ini dimulai dari jatuhnya Kekaisaran Romawi hingga kebangkitan Kekaisaran Ottoman.

Biasanya orang akan bingung menggunakan istilah Zaman Pertengahan atau Zaman Kegelapan?. Sebenarnya keduanya sama, mengacu pada periode waktu yang sama. Dimana abad Kegelapan dimulai  pada paruh pertama Abad Pertengahan dari 500 hingga 1000 Masehi. Sedangkan Abad Petengahan dimulai dari 500 M hingga 1500 M.

Abad kegelapan ditandai dengan jatuhnya Kekaisaran Romawi, dimana banyak budaya dan pengetahuan Romawi hilang. Peradaban tersebut termasuk seni, teknologi, teknik, dan sejarah yang megalami kemunduran. 

Sejarawan tahu banyak tentang Eropa selama Kekaisaran Romawi karena orang Romawi menyimpan catatan yang sangat bagus tentang semua yang terjadi. Namun, masa setelah Romawi adalah "kegelapan" bagi para sejarawan karena tidak banyak peristiwa yang terdokumentasikan secara resmi oleh imperium. Inilah mengapa para sejarawan menyebut periode ini sebagai Abad Kegelapan.

Bagaimana hirarki sosial masyarakat Eropa?

Dasar pemerintahan dan masyarakat di Eropa selama abad pertengahan didasarkan pada sistem feodal. 

Raja adalah pemimpin tertinggi saat itu. Raja tidak bisa menguasai semua tanahnya sendirian, jadi mereka membaginya kepada para Baron. Sebagai imbalannya, para Baron menjanjikan kesetiaan dan menyediakan tentara kepada raja

Selain raja ada Uskup. Uskup adalah pemimpin gereja teratas di kerajaan dan mengelola area yang disebut keuskupan. Pengaruh Gereja Katolik sangat kuat di sebagian besar Eropa pada Abad Pertengahan. Hal itu yang membuat Uskup juga berkuasa saat itu.

Para Baron dan bangsawan menguasai tanah raja. Sebagai imbalannya, mereka bertanggung jawab penuh kepada kepentingan raja termasuk dalam penyediaan pasukan. Jika tidak memiliki pasukan, terkadang mereka akan membayar pajak kepada raja. Pajak ini disebut uang perisai.

Para lord akan setia kepada Baron. Lord atau Knights adalah ksatria raja yang dapat dipanggil ke pertempuran kapan saja oleh Baron mereka. Sebagai imbalannya mereka diserahi tanah dan rakyat untuk mereka atur. Termasuk para petani, jenis tanaman, dan peraturan desa.

Kasta paling rendah adalah petani. Sebagian besar orang yang hidup di Abad Pertengahan adalah petani. Mereka memiliki kehidupan yang keras dan kasar. Beberapa petani dianggap merdeka dan dapat memiliki bisnis sendiri seperti tukang kayu, tukang roti, dan pandai besi. Yang lainnya dapat disamakan seperti budak. Mereka tidak memiliki apa-apa dan disumpah kepada penguasa lokal mereka. Mereka bekerja selama berhari-hari, 6 hari seminggu, dan seringkali hampir tidak punya cukup makanan untuk bertahan hidup.

Bagaimana mereka menjalani kehidupan?

Mayoritas orang yang hidup selama Abad Pertengahan tinggal di pedesaan dan bekerja sebagai petani.  Para petani lokal akan menggarap tanah untuk tuannya. Para petani disebut "villeins" atau seorang pelayan.

Para petani bekerja keras sepanjang tahun. Mereka menanam tanaman seperti gandum. Kadang mereka juga memiliki kebun tempat menanam sayur-mayur dan buah-buahan. Beberapa hewan seperti ayam untuk diambil telurnya dan sapi untuk susu.

Kehidupan di kota sangat berbeda dengan kehidupan di pedesaan, tetapi juga tidak jauh lebih mudah. Gambaran kota di abad pertengahan adalah penuh sesak dan kotor. Banyak orang bekerja sebagai pengrajin dan menjadi anggota sebuah guild. Anak laki-laki muda akan bekerja magang selama tujuh tahun untuk mempelajari kerajinan. Pekerjaan lain di kota termasuk pelayan, pedagang, pembuat roti, dokter, dan pengacara.

Pada abad pertengahan, status sosial dapat dilihat dari pakaian yang mereka kenakan. Kebanyakan petani mengenakan pakaian biasa yang terbuat dari wol tebal agar tetap hangat selama musim dingin. Akan tetapi, orang kaya mengenakan pakaian yang jauh lebih bagus yang terbuat dari wol halus, beludru, dan bahkan sutra. Pria umumnya mengenakan tunik, stoking wol, celana dalam, dan jubah. Wanita mengenakan rok panjang yang disebut kirtle, celemek, stoking wol, dan jubah.

Untuk memisahkan kehidupan bangsawan dari petani, ada undang-undangnya yang disebut "sumptuary". Undang-undang ini berisi kekhususan bagi siapa yang dapat mengenakan jenis pakaian dan bahan apa yang dapat mereka gunakan.




No comments

Powered by Blogger.