Bawa Leksana
Arti ungkapan bawa leksana adalah menepati dan menetapi kata- kata. Sabda Brahmana Raja Sapisan Kudu dadi kena wola-wali, mengandung makna bahwa perkataan ulama dan umara itu harus dipegang. Oleh karena itu, sebelum sang pemimpin/ raja/ umara maupun ulama hendak berucap, ucapannya itu harus dipikir masak-masak. Pemimpin/ Raja/ Brahmana itu adalah figur panutan yang diikuti banyak orang maka dalam berkata harus dipikir sedemikian rupa dengan memperhatikan dampak karena ucapanya.
Idiom esuk dele sore tempe hanya patut diucapkan oleh “oknum pedagang pasar” saja (semoga bukan andaJ) karena kalau tidak ada prinsip esuk dele sore tempe maka para pedagang tidak mendapatkan laba yang maksimal tanpa memikirkan dampak dari kata-kata yang telah “mereka” ucap.
Sangatlah berbahaya jika pemuka agama ataupun pemimpin-pemimpin masyarakat cepat berubah ucapannya hanya karena untuk memenuhi selera sesaat, bisa jadi pemuka agama ataupun pemimpin-pemimpin masyarakat tersebut kehilangan wibawa bahkan dicaci dan dikucilkan oleh masyarakatnya.
Pada dasarnya orang yang suka mencla-mencle akan menyusahkan dirinya(yang berucap) dan orang lain. Lire kang Bawa Leksana Anetepi Pangandika, walaupun hanya 6 kata, ungkapan tersebut penuh dengan prinsip luhur yang perlu dipraktikan.
Post a Comment