Nelson Mandela : Biografi Tokoh Hak Asasi Manusia
Siapa itu Nelson Mandela?
Sepanjang sejarah, banyak orang di seluruh dunia menghadapi diskriminasi - di mana mereka diperlakukan berbeda karena ras, warna kulit, jenis kelamin, usia, dan banyak hal lainnya juga.
Nelson Mandela pejuang anti apartheid |
Sayangnya, hal itu masih terjadi hingga hari ini! Tetapi ada beberapa orang luar biasa yang memiliki tekad kuat untuk membuat perubahan menjadi lebih baik, dan membantu kita bergerak menuju dunia di mana setiap orang diperlakukan dengan adil dan setara. Salah satunya tokoh itu adalah Nelson Mandela.
Nelson Mandela lahir pada tanggal 18 Juli 1918 di desa Mvezo, di daerah Afrika Selatan. Ayahnya bernama Henry, dan ibunya bernama Nosekeni Fanny.
Nelson berasal dari keluarga bangsawan. Ayahnya, Henry, adalah kepala suku di Afrika Selatan yang disebut Tembudan. Sedangkan kakek buyutnya adalah raja suku. Sayangnya, ayahnya meninggal ketika dia baru berusia sembilan tahun.
Nelson adalah sosok pekerja keras. Dia juga dikenal haus ilmu. Setelah lulus SMA, Nelson kemudian kuliah di University of Fort Hare, South African Native College. Dia kemudian pindah ke kota Johannesburg untuk belajar hukum di Universitas Witwatersrand, sebelum memenuhi syarat sebagai pengacara pada tahun 1942, di usianya yang ke 24 tahun.
Ketimpangan Sosial di Afrika Selatan
Afrika Selatan adalah rumah bagi banyak orang dan budaya yang berbeda. Komposisi penduduk yang beranekaragam tersebut membuat negara ini dijuluki sebagai 'Negara Pelangi '.
Namun, sayangnya, pada saat Nelson Mandela tumbuh dewasa, ada masalah yang membuat Nelson tidak nyaman hidup di sana, yakni adanya diskriminasi atas perbedaan ras yang sangat tajam di negara tersebut.
Orang kulit putih memiliki kewenangan dalm mengatur negara, dan mereka umumnya menjalani kehidupan yang istimewa dengan pekerjaan yang baik, rumah yang bagus, akses pendidikan dan kesehatan yang baik.
Sebaliknya, bagi sebagian besar orang kulit hitam yang notabenenya adalah penduduk asli Afrika Selatan, mereka tidak mendapat fasilitas sebagaimana orang kulit putih miliki. Mereka bekerja dalam pekerjaan yang bergaji rendah, dan tinggal di komunitas miskin dengan fasilitas buruk. Mereka juga memiliki hak yang jauh lebih sedikit, bahkan tidak diizinkan untuk memberikan suara dalam pemilihan umum.
Mandela melawan diskriminasi
Seperti banyak orang lainnya, Nelson Mandela merasa bahwa setiap orang berhak diperlakukan sama, apa pun warna kulitnya.
Maka pada tahun 1944 ia bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC), sebuah kelompok politik yang memperjuangkan persamaan hak bagi kulit putih dan kulit hitam.
Pada tahun 1948, pemerintah Afrika Selatan memperkenalkan sistem yang disebut 'apartheid ', yang semakin memperparah perpecahan rasial di negara itu. Di bawah undang-undang rasis baru, orang kulit hitam dan orang kulit putih dipaksa menjalani kehidupan terpisah.
Nelson Mandela menjadi tokoh penting dalam ANC. Dia kemudian melakukan perjalanan ke penjuru Afrika Selatan untuk mendapatkan dukungan guna memprotes tanpa kekerasan terhadap undang-undang rasis Partai Nasional.
Tetapi aktivitas politiknya itu membuat Mandela dimusuhi oleh pihak berwenang. Pada tahun 1956 dia ditangkap atas tuduhan pengkhianatan terhadap negara.
Nelson akhirnya ditahan di Penjara Johannesburg. Butuh waktu lima tahun sampai tuduhan itu dibatalkan dan Nelson dibebaskan.
Umkhonto we Sizwe, tentaran rahasia bentukan Nelson Mandela
Meskipun Nelson Mandelablebih suka menggunakan protes damai dalam perjuangan, namun pada tahun 1961 Nelson dan para pemimpin ANC lainnya berinisiasi membentuk kelompok militer rahasia yang disebut Umkhonto we Sizwe, atau Tombak Bangsa.
Sayangnya, aktivitas rahasia Umkhonto we Sizwe tercium oleh polisi. Pada tahun 1963, polisi menggerebek sebuah lahan pertanian di dekat kota Johannesburg dan menemukan dokumen milik tentara rahasia, serta senjata mereka.
Nelson dan tujuh pria lainnya didakwa karena berencana menggulingkan pemerintah dan dijatuhi hukuman seumur hidup. Nelson akhirnya menghabiskan 27 tahun di balik jeruji besi.
Nelson Mandela dibebaskan
Seiring waktu, Nelson Mandela menjadi tahanan terkenal. Seluruh dunia berseru untuk' Membebaskan Nelson Mandela'.
Pemerintah Afrika Selatan mendapat kecaman untuk mengakhiri apartheid. Momen tersebut turut membesarkan gerakan anti-apartheid sehingga mendapat lebih banyak dukungan dari sebelumnya.
Pada tahun 1989, Presiden Afrika Selatan, FR de Klerk, bertemu dengan Nelson Mandela. Selang satu tahun berikutnya pada tahun 1990, Nelson Mandela dibebaskan.
Nelson Mandela menjadi Presiden Afrika Selatan
Pada tahun 1991, Nelson menjadi Presiden ANC. Dia bekerjasama dengan FR de Klerk mengakhiri apartheid secara harmonis dengan memperkenalkan persamaan hak bagi semua orang.
Menjelang pemilihan umum tahun 1994, semua ras di Afrika Selatan diizinkan untuk memilih.
Berkat kerja keras Nelson selama bertahun tahun akhirnya ANC menang, dan Nelson Mandela menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Sebagai presiden, Nelson Mandela meningkatkan standar hidup penduduk kulit hitam Afrika Selatan, yang telah menderita selama beberapa dekade di bawah apartheid.
Pada 1999, Nelson Mandela pensiun sebagai Presiden. Meskipun sudah tidak menjabat presiden, namun dia terus menjadi tokoh penting di seluruh dunia sebagai simbol perdamaian dan kesetaraan.
Akhir hayat Nelson Mandela
Nelson Mandela meninggal pada bulan Desember 2013 karena infeksi paru-paru. Saat itu usianya 95 tahun.
Post a Comment